Rabu, 11 November 2009

Re: Bls: [forkabas] Mengenang 1 juli 2008



Renungan dari Forkabas dan untuk forkabas, selaku keluarga besar sedarah, sedaging. Mudah2an bisa diterima dengan baik
 
Muhasabah
 
 Allah yang maha agung, maha menatap, maha mendengar, maha memperhatikan kita, Dia tau apa yang kita lakukan, Dia tahu apa yang ada pada hati kita, tidak ada satupun lirikan mata kita yang luput dari pandangan Allah. tidak ada ucapan  yang terucap dari lisan ini tanpa di rekam Allah, saat ini kita di hargai orang lain, saat ini kita di hargai temen-teman, saat ini kita di hargai orang tua, sesungguhnya bukan karena kemulian yang kita miliki, malainkan  karena Allah masih menutupi aib kita, Allah masih menutupi  kebusukan kita, Allah Masih menutupi  maksiat yang selalu kita perbuat setiap hari.
    Hidup di dunia hanya sebentar, akankah kita menyia-nyiakan hidup ini, Alhamdulilah, Allah  memilih kita menjadi manusia  tidak menjadi hewan atau tumbuhan, Alhamdulillah,  dari bermilyar manusia kita di takdirkan menjadi salah seoarang muslim di kala orang lain kafir,Alhamdulillah, Allah memberikan otak yang cerdas kepada kita sehingga kita bisa berfikir, walaupun jarang sekali otak ini di gunakan untuk berfikir tentang nikmat-nikmat yang Allah telah berikan kepada kita, sebenanya  Mudah bagi Allah untuk menghilangkan akal ini. Alhamdulillah,  kita masih di berikan mata yang bisa digunakan untuk melihat keindahan dunia ini ,tapi syukur apa  yang kita lakukan atas nikmat mata ini, kita lebih banyak menggunakan mata ini untuk melihat hal yang haram, yang jelas di larang oleh Allah, jarang sekali kita menggunakan mata ini untuk membaca Alqu'an, kalaulah iya hanya sisa-sisa waktu yang kita gunakan untuk membaca Alqu'an, sebenarnya mudah bagi Allah untuk menghilangkan padangan mata ini,    Alhamdulillah,  Allah memberikan kita lidah yang bisa bersuara dengan indah, walaupun Allah tau betapa banyak dusta yang kita ucapkan dengan lidah ini , betapa banyak fitnah yang telah kita lakukan dengan lidah ini,  betapa banyak hati orang tua yang terluka karena lidah ini, tapi Allah masih  menuntun lidah ini untuk mengucapkan Ayat-ayat Allah, Sebenarnya mudah bagi Allah untuk menghilangkan pita suara kita.
       Kepada orang tua kita sering durhaka, padahal sembilan  bulan kita menghisap darahnya,ibu kita berdiri sulit, barbaring susah,  kita terlahir dengan bersimbah darah, dua tahun kita mengisap air susunya, belasan taun kita hisap  keringatnya & tenaganya, tapi apa balasan kita pada mereka, berapa banyak  kata-kata kita yang mengiris  hatinya, berapa banyak sorot mata kita yang menghujam melukai perasaannya, berapa banyak  kita memalingkan wajah dengan ketus lantaran kita tidak sependapat dengannya, betapa banyak kita menghardik kepadanya. mungkin orang tua kita jadi berlumur dosa karena ingin membahagiakan
kita , agar kita  bisa makan, agar kita bisa sekolah,agar kita bisa bergaul dengan teman-teman yang lain, agar kita bisa membeli sepatu,  agar kita tak di hina orang lain , beliau membanting tulang memeras keringat setiap hari , bisa-bisa  mengabaikan sujud kepada Allah, tak jarang orang tua yang dekat dengan  neraka lantaran  ingin mencukupi kebutuhan anak-anaknya, kenanglah ke dholiman kita kepada orang tua, padahal amal yang paling di cintai Allah, setelah menyembah kepadanya adalah birul walidaini( berbuat baik pada ke dua orang tua). 
      Ampuni sebusuk apapun diri kami ya Allah, ampuni sekelam apapun masalalu yang kami alami ya Allah, hapuskan sekotor apapun aib-aib kami ya Allah.., ampuni seluruh dosa kami ya Allah, ampuni  kami karena sering  melupakan Mu ya Allah, ampuni jikalau kami kurang bersabar dengan ujian-Mu ya Robb, ampuni jikalau kami  kurang menerima atas takdirmu ya Allah, ampuni segala ke dholiman kepada ibu bapak kami ya Allah, buatlah mereka ridho, jadikan hatinya terhibur dengan akhlak kami, selamatkan bapak ibu kami, jadikan keringat, tetesan air matanya, tetesan darah, menjadi jalan kemulian di akhirat, golongkan kami jadi anak yang tahu  balas budi ya Allah. sebaik-baik manusia adalah manusia yang ingat mati, dan paling mempersiapkan diri untuk mati, luruskan niat dan berbuatlah yang terbaik setiap saat, jangan sia-siakan suatu kejadian apapun kecuali harus membawa kebaikan dunia akhirat, tidak ada satupun yang membahayakan kita kecuali niat yang buruk dan perilaku kita yang tidak sesuai di jalan Allah
.

Amin yaa Rabbal Alamiin

 adhin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar